Problem Solving in Mathematics Education
Deskripsi
LCSC CASIO 25
SAAT ANGKA MENGGODA
Dalam sebuah wawancara dengan insan pers, Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan tentang alasan penghapusan USBN yang menjadi salahsatu elemen Merdeka Belajar. Bahwa pembelajaran di sekolah bukan menuntut kedalaman materi yang harus dikuasai siswa, namun keilmuan tersebut harusnya mampu diejawantah dalam kehidupan sehari-hari.
Penghapusan USBN memberikan kemerdekaan bagi para guru kreatif untuk bersenang-senang bersama siswa menerapkan sebagian pengetahuan bidang studinya, berdaya guna dalam kehidupan. Begitu pula dengan Matematika, stigma menakutkan, menurunkan nilai rata-rata USBN bahkan UN, termasuk soal HOTS malah mumet, kreativitas berpikir belum mencapai pada tataran diharapkan.
Merdeka belajar memberi kesempatan bagi guru Matematika membuktikan bahwa dunia ini penuh dengan angka-angka, mulai sederhana hingga yang ruwet atau messy number dan Matematika hadir memecahkan masalah, memberi solusi dan pilihan pengambilan keputusan.
Saatnya Matematika lebih bermakna sehingga belajar Matematika adalah kesenangan dan harapan bagi siswa. LCSC Casio Edisi 25 memberikan gagasan bahwa Matematika merupakan problem solving, melalui alumni Mathematics Analytics yang juga Trainer pada institusi Matematika Asia Tenggara SEAMEO In QITEP Mathematics (SEAQIM), Bapak Bungkus Dias Prasetyo, kami mengajak audien setia kami berdiskusi pentingnya Matematika sebagai problem solver.
Mari sambil santai nikmati kudapan ringan di Selasa Malam tanggal 4 Februari 2020, kita berdiskusi bareng. Akses video conference ini melalui www.webex.com || meeting number 571 549 609 || password 12345.
LCSC Casio ; Diskusi Matematika Penuh Makna
Jakarta, 2 Februari 2020
Panitia LCSC Casio
LCSC 25, Problem Solving Approach in Mathematics
Malam ini
4 Februari 2020
Materi dapat di unduh di kolom deskripsi
https://youtu.be/JA3wfuCJb18
nuwun
Komentar
Posting Komentar